Semarang, 92.6 FM-Tingginya harga cabai rawit merah sekarang, disebabkan karena terganggunya pasokan dari sektor petani. Faktornya adalah pengaruh musim hujan. Sehingga, banyak petani enggan memetik saat turun hujan.
Staf Ahli Bidang Kedaulatan Pangan Setda Jateng Withono mengatakan, produksi cabai sangat terpengaruh dengan kondisi cuaca. Akibatnya, panen cabai fluktuatif dari bulan ke bulan.
Misalnya untuk panen cabai pada Januari, akan berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Hal itu tidak lepas, di Januari sering turun hujan, sehingga mengganggu proses produksi.
Karena sering diguyur hujan, jelas Withono, banyak tanaman cabai yang rusak. Sebab, tanaman cabai sangat rentan terserang penyakit atau jamur saat musim hujan.
“Yang menjadi permasalahan, karena produksi cabai itu sangat fluktuatif. Setiap bulan tidak sama dengan bulan sebelumnya atau sesudahnya. Contohnya ketika masuk Januari, maka panennya buruk,” ujar Withono kepada Radio Idola kemarin.
Withono menjelaskan, untuk menyiasati terjadinya lonjakan kenaikan harga cabai rawit merah, Kementerian Pertanian dengan Gerakan PKK Jateng sudah bekerjasama untuk memberdayakan ibu rumah tangga menanam cabai di pekarangan rumah. Dengan pemanfaatan lahan pekarangan ditanami cabai rawit merah, maka ketika pasokan sedikit di pasar tidak berpengaruh pada konsumsi rumah tangga. (Bud)