Semarang, 92.6 FM-DPD Real Estat Indonesia Jawa Tengah menyatakan di awal tahun ini, para pengembang perumahan menaikkan harga produknya antara 5-10 persen. Bahkan, beberapa di antaranya sudah menaikkan harga rumah antara 5-10 persen. Terutama untuk pengembang perumahan menengah dan menengah ke atas.
Wakil Ketua DPD REI Jawa Tengah bidang Promosi Humas dan Publikasi Dibya Hidayat mengatakan, dua faktor yang memengaruhi kenaikan harga properti adalah tanah dan material bangunan. Menurutnya, kenaikan harga tanah memang tidak bisa dihindari, mengingat pertumbuhan perumahan di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Dibya menjelaskan, biasanya kenaikan harga tanah dan bangunan akan terjadi setahun dua kali, yakni pada semester pertama dan kedua. Oleh karena itu, apabila memang sudah membutuhkan rumah harus segera membelinya dan tidak bisa lagi ditunda sampai pertengahan atau akhir tahun.
“Biasanya kenaikan harga rumah di akhir Januari atau awal Februari 2017 nanti. Kenaikannya antara 5-10 persen, dan komponen penunjangnya adalah harga tanah dan material bangunan,” jelas Wakil Ketua DPD REI Jateng Dibya Hidayat, Senin (16/1).
Khusus untuk di wilayah Kota Semarang, lanjut Dibya, harga tanah di beberapa wilayah sudah terbilang tinggi. Yakni di Kecamatan Semarang Tengah,Semarang Selatan dan Semarang Barat. Untuk wilayah Semarang selatan dan barat saat ini menjadi incaran para investor, sehingga naiknya cukup cepat. (Bud)