Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Joko Widodo saat menggelar video conference di Gedung Bank Indonesia, Jakarta mengatakan, agar uang rupiah tidak mudah dipalsukan uang harus diberi pengaman canggih. Dengan teknologi pengaman yang digunakan, jangan sampai negara kalah dengan para pemalsu rupiah.
“Karena rupiah merupakan ciri khas bangsa Indonesia, mari menjaga martabat dan kedaulatannya. Saya minta, pengaman di uang Rupiah lebih diperketat lagi,” ujarnya, Senin (19/12/16).
Lebih lanjut Presiden Jokowi juga mengimbau warga negara bisa mencintai uang Rupiah. Yakni, dengan tidak bertransaksi dengan mata uang negara lain di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di samping itu, Presiden Jokowi juga diminta menjaga ketersediaan uang rupiah di segala penjuru nusantara, termasuk di daerah terdepan, di daerah terpencil, dan di beranda Indonesia.
Untuk diketahui, sebelas uang baru tahun emisi (TE) 2016 secara resmi mulai hari ini diresmikan dan diluncurkan Presiden Joko Widodo di Gedung Bank Indonesia.
Kesebelas uang rupiah TE 2016 terdiri tujuh pecahan uang rupiah kertas, dan empat pecahan uang rupiah logam.
Uang rupiah kertas TE 2016 terdiri dari pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu dan Rp1.000. Sementara untuk uang logam terdiri dari pecahan Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100.
Peresmian uang Rupiah baru TE 2016 itu bertepatan dengan Hari Bela Negara. Sehingga, uang Rupiah TE 2016 menampilkan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama, dan bagian sebaliknya menampilkan keragaman, keunikan, dan budaya bangsa Indonesia. (BA/DAN)