Semarang, Idola 92.6 FM – Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Akhmad Syakir Kurnia di Semarang, Selasa (13/12/16) baru-baru ini menyebut, naik turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dipengaruhi kebijakan amnesti pajak.
Pada tahap pertama, jelas Akhmad Syakir, amnesti pajak terbilang berhasil dengan masuknya sejumlah dana milik warga Indonesia yang sebelumnya tersimpan di luar negeri.
Dengan penguatan mata uang rupiah itu, upaya dari sisi domestik bisa tercapai. Namun, Akhmad Syakir juga mengingatkan, faktor eksternal bisa membuat nilai tukar rupiah turun misalnya karena kondisi ekonomi global.
“Kalau bicara pasar, menjadi hal yang naik turunnya nilai tukar Rupiah. Sebab, memang ada banyak faktor yang memegaruhinya,” ujarnya.
Beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi nilai tukar rupiah, lanjutnya, juga mengenai kebijakan pemerintah jangka pendek, pemberitaan media, dan ekspektasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Menurutnya, ketika pemerintah membuat kebijakan baru dan ekspektasi masyarakat positif menilai kebijakan itu, maka akan berdampak baik pada nilai tukar rupiah. Sedang sebaliknya, membuat nilai tukar rupiah menurun. (BA/DA)