Semarang, Idola 92.6 FM – PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang memberikan insentif khusus bagi maskapai penerbangan yang mampu membuka rute internasional dan berhasil membawa turis asing ke Semarang. Pemberian insentif khusus itu sebagai upaya mendorong keikutsertaan maskapai penerbangan di dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I Moch Asrori, saat pembukaan Clollaborative Destination Development dengan tema “Religious, Nature and Heritage Tourism Destination at Central Java” di Hotel Crowne Plaza Semarang, Rabu (7/12/16) pagi.
“Dari mana pun kalau membawa turis ke Semarang, maka maskapai penerbangan mendapat insentif sesuai pertumbuhan jumlah penumpang dari tahun sekarang dengan sebelumnya. Insentifnya dihitung per penumpang. Hal itu kami lakukan, untuk membantu marketing maskapai penerbangan dalam hal promosi,” katanya.
Menurut Asrori, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Tengah mulai 2011 hingga 2015 meningkat rerata 11 persen.
Hal itu tidak lepas karena Jawa Tengah dikenal memiliki potensi pariwisata beragam dan menarik. Oleh karena itu, jelas Asrori, bagi maskapai penerbangan yang membuka rute internasional dan membawa turis ke Semarang meningkat dari tahun ke tahun maka akan mendapat insentif.
Lebih lanjut Asrori menjelaskan, pihaknya juga merangsang maskapai penerbangan yang membuka rute internasional dengan memberikan landing free sebesar 50 persen untuk waktu enam bulan pertama dan parkir gratis kalau kurang dari satu jam.
Selain itu, membebaskan promosi di bandara selama satu bulan bagi maskapai penerbangan untuk menginformasikan produk baru atau frekuensi penerbangan baru ke masyarakat. (Budi A/Diaz A)
PT Angkasa Pura I sendiri siap mendukung pariwisata di Jawa Tengah, dengan percepatan pembangunan Bandara hingga bisa dioperasionalkan pada 2018 mendatang.
Bandara Ahmad Yani Semarang, saat ini memiliki luas 6.708 meter persegi dengan kapasitas 880 ribu penumpang per tahun.
Namun, hingga Triwulan ketiga 2016 jumlah penumpang yang melalui Bandara Ahmad Yani Semarang sudah mencapai 3,5 juta penumpang per tahun. Sehingga, penumpang terminal saat ini mengalami over kapasitas dan butuh perluasan melalui pembangunan bandara baru.
Menurut Asror, kapasitas di bandara yang baru pada 2018 mampu menampung enam juta penumpang per tahun.
“Kalau Candi Borobudur sebagai destinasi unggulan di Jawa Tengah ditargetkan menyedot dua juta wisatawan pada 2018, maka bandara baru sudah siap. Kalau bandara baru di Yogyakarta yang di Kulon Progo itu baru siap 2019, maka ini keuntungan bagi Jawa Tengah,” imbuhnya.
Namun demikian, lanjut Asrori, agar target dua wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur terpenuhi maka pihak maskapai penerbangan juga harus ikut berkontribusi.
“Pelaku pariwisata dari kalangan agen wisata pun juga berkontribusi bisa mengemas paket wisata yang menarik,” ucapnya. (Budi A/Diaz A)