Semarang, Idola 92.6 FM – Perkembangan pasar modal di Jawa Tengah menunjukkan tanda positif, dilihat dari naiknya indikator pertumbuhan jumlah investor obligasi, saham maupun reksadana di tahun 2016.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang Fanny Rifqi El Fuad di Semarang baru-baru ini mengatakan, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tercatat positif, mencapai 11,52 persen. Indonesia menempati urutan kedua setelah Bursa Efek Thailand, yang mencatatkan return 16,12 persen.
”BEI masih mengungguli Inggris yang hanya 8,80 persen, Indeks Dow Jones Amerika Serikat 7,69 persen dan Hong Kong 3,84 persen. Bahkan, di kawasan ASEAN, mampu mengungguli Philipina 0,90 persen dan Singapura 0,91 persen”, Jelasnya.
Indikator lainnya yang menujukkan perkembangan pasar modal ialah nilai transaksi juga mengalami kenaikan dibanding 2015. Rerata, kata Fanny, per hari di Jawa Tengah mencapai Rp166,966 miliar dari sebelumnya hanya Rp128 miliar.
Sementara itu, lanjutnya, jumlah investor Jawa Tengah sudah mencapai 43.151 orang, naik dibanding 2015 yang hanya 36.540 investor.
Dengan indikator yang terlihat positif ini, BEI Semarang optimis pasar modal di Indonesia untuk tahun-tahun ke depan akan mengalami kenaikan. Pihaknya mengaku akan terus mengampanyekan kepada masyarakat, untuk membeli saham. (R7/Budi A/ Diaz A)