Bagaimana Menguatkan Konsolidasi Politik Untuk Memperkokoh Kesatuan Dalam Kebhinekaan?

Semarang, Idola 92.6 FM – Pondasi kebangsaan kita saat ini, seolah sedang mengalami gerusan dari segala lini. Sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah, seharusnya bangsa ini sudah bangkit dari keterpurukan. Namun untuk mewujudkannya dibutuhkan suasana batin masyarakat yang kondusif dalam mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan tersebut. Sebab, suasana kondusif adalah modal penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan pembangunan.

Hal ini diakui juga oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Jokowi, ada masalah terkait persoalan kebangsaan. Oleh karena itu, diperlukan konsolidasi politik dan kebangsaan dalam rangka untuk mengingatkan semua komponen bangsa dan memperkuat kesatuan dan keberagaman. Presiden mengingatkan semua komponen bangsa patut merawat kebangsaan demi mengatasi tantangan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke depan. Sebagai salah satu upaya untuk mengingatkan itu semua, kemarin digelar upacara kebangsaan bertajuk Apel Nusantara Bersatu serentak di seluruh provinsi yang tersebar di Indonesia. Upacara akbar itu digelar dengan tujuan memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Lantas, bagaimana menguatkan konsolidasi politik dan kebangsaan untuk memperkokoh kesatuan dalam kebhinekaan? Apa sebenarnya yang tengah terjadi dengan mentalitas sebagian masyarakat kita saat ini? Benarkah ini ujian demokrasi bangsa kita yang akan naik kelas? Atau justru ini menunjukkan masih belum membaiknya kualitas demokrasi masyarakat kita?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kami nanti akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Jakob Sumardjo (Budayawan), Hajriyanto Y Tohari (Wakil ketua MPR 2009-2014 dan sekarang menjabat Ketua PP Muhammadiyah), KH Sholahudin Wahid (Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang), dan Siswono Yudo Husodo (Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Universitas Pancasila). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya:

Ikuti Kami di Google News