Seorang pedagang makanan bakar-bakaran sedang menyiapkan menu.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah melalui pengelolaan APBN yang optimal, terus mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan dengan mendorong pertumbuhan UMKM melalui program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit Ultra Mikro (UMi).

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jateng Bayu Andy Prasetya mengatakan hingga 28 Februari 2025, penyaluran KUR telah mencapai Rp7,55 triliun. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, belum lama ini.

Menurut Bayu, penyaluran KUR sebesar Rp7,55 triliun itu diberikan kepada152 ribu debitur dengan sektor perdagangan besar dan eceran sebagai penerima manfaat terbesar.

“Kabupaten Pati mencatatkan penyaluran tertinggi sebesar Rp426 miliar, menunjukkan peran aktif daerah dalam mengembangkan UMKM,” kata Bayu.

Bayu menjelaskan, untuk realisasi penyaluran UMi mencapai Rp22 miliar dan disalurkan kepada dua ribu debitur.

Sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan sebagai sektor utama penerima manfaat UMi.

“Kabupaten Jepara menjadi daerah dengan penyaluran tertinggi, mencapai Rp7,74 miliar,” jelasnya.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, dengan dukungan pembiayaan yang semakin luas maka program tersebut terus mendorong pertumbuhan UMKM di berbagai sektor.

“Penyaluran KUR dan UMi memperkuat perekonomian daerah, serta menciptakan peluang usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Bud)