Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah Kab Kudus, Jawa Tengah melakukan berbagai terobosan untuk mengangkat produk-produk hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Kota Kretek itu kekancah Jateng maupun nasional.
Salah satunya melalui pameran dagang yang dikemas dalam ajang “Kudus Trade Show 2016″ yang digelar selama lima hari 26-30 Oktober 2016 di Java Supermall Semarang. Acara menggunakan filosofi gusjigang (bagus, ngaji, dagang).
Bupati Kudus H Musthofa Sabtu (29/10) malam dalam kegiatan ngopi bareng yang digagas Keluarga Kudus Semarang (KKS) itu mengatakan banyak potensi yang dimiliki Kab Kudus yang salah satunya adalah hsil Kopi dari Gunung Muria.
“Potensi Kopi Muria luar biasa, bisa kita lihat dari geografisnya. Pegunungan Muria begitu luas,” katanya.
KKS merupakan perkumpulan mahasiswa asal kabupaten Kudus di Semarang dari berbagai kalangan, seperti akademisi, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat umum.
Salah satu petani Kopi Muria, Sofil dihadapan Musthofa bercerita, lahan Kopi Muria kurang lebih 400 hektar meliputi daerah Colo, Rahtawu dan lainya.
“Harapan kami dalam mengolah kopi ada sertifikasikopi Muria agar dikenal. Karena Kopi Muria masih dibeli mentah oleh tengkulak dan dijual lagi, namun bukan dari branding hasil kopi tanah Muria, sayang sekali” katanya.
Menjawab hal itu, Kang Mus sapaan Bupati Musthofa berharap dinas terkait untuk memfasilitasinya.
“Untuk meningkatkan hasil kopi di Kudus, yang penting komunikasi, maka saya minta petani komunkasi dengan dinas. Semua sudah dibuka, masyarakat tinggal komunikasi tentang apa yang dibutuhkan,” ujarnya.
Seorang praktisi kopi, yang ikut dalam “Kudus Trade Show 2016 “ menjelaskan Kopi Muria merupakan harta karun yang bisa go internasional.
“Permasalahannya bagaimana mengolahnya menjadi harga yang luar biasa. Saya turut memasarkan Kopi Muria dan hanya perlu trigger dalam hal ini pemkab,” tukasnya.
Ia menambahkan, pihaknya memiliki 35 toko kopi yang siap melayani dan sudah tersebar di Kab Kudus.
“Jadi kami bukan pemimpi, dan kitalah sebagai anak muda masyarakat Kudus menjadi pengeksekusi. Siapapun yang mau bergabung, kami terbuka,” ucapnya.
Lebih jauh, Kang Mus mengatakan bahwa mahasiswa Kudus harus produktif dalam berwirausaha. Ia mengapresiasi langkah yang dilakukan dalam mengenalkan Kopi Muria. (Diaz A/Tini)