Semarang, Idola 92,6 FM-Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor logistik dan pendistribusian barang di Indonesia.
Oleh karena itu, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang bersama maskapai Airnesia menambah rute penerbangan baru dengan tujuan Semarang-Banjarmasin.
General Manager Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada mengatakan penerbangan maskapai Airnesia Rute Semarang-Banjarmasin, menggunakan pesawat type Boeing 737-300F. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, penerbangan perdana mengangkut barang barang e-commerce seberat 15,5 ton dari Jawa Tengah menuju Kalimantan melalui Banjarmasin.
“Dengan adanya penambahan rute penerbangan kargo baru ini, diharapkan kita bisa membantu para pelaku usaha UMKM terutama yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Ini merupakan komitmen kami dalam mendukung penuh pertumbuhan perekonomian di Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Dengan adanya rute baru Airnesia ini, kami berharap dapat lebih banyak mendistribusikan logistik terutama ke wilayah Kalimantan,” kata Fajar.
Fajar menjelaskan, peningkatan permintaan layanan kargo udara di Semarang mendorong pihaknya terus berinovasi dan menggandeng maskapai kargo guna memastikan kelancaran distribusi logistik nasional.
Dengan hadirnya Airnesia dan Rimbun Air, pihaknya optimistis dapat mendukung efisiensi distribusi barang serta memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
“Dengan adanya pengembangan rute kargo yang semakin luas, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang optimis dapat terus menjadi salah satu pusat distribusi logistik utama di Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan guna mendukung efisiensi pengiriman barang serta memperkuat konektivitas udara bagi para pelaku usaha di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan, peningkatan trafik kargo dalam dua bulan pertama di 2025 mencapai 3.751.398 kilogram atau mengalami kenaikan sebesar 42 persen jika dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya hanya 2.650.562 kilogram. (Bud)