
Semarang, Idola 92,6 FM-Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I memberikan kuliah umum perpajakan kepada civitas akademika Politeknik Balekambang (Polibang) Jepara, kemarin.
Kuliah umum perpajakan yang diberikan Kanwil DJP Jateng I, mengambil tema “APBN 2025 dan Transformasi Digital Perpajakan di Indonesia”.
Kuliah umum dihadiri 200 mahasiswa Polibang dan segenap sivitas akademika serta pengurus Pondok Pesantren Balekambang, termasuk juga dihadiri Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jepara Nurul Hidayat.
Kepala Kanwil DJP Jateng I Nurbaeti Munawaroh mengatakan manfaat pajak banyak dirasakan masyarakat, oleh karena itu masyarakat harus taat pajak.
Sebab, APBN ditopang pajak secara mayoritas.
Menurutnya, pajak tidak hanya menopang APBN saja tetapi juga berperan sebagai instrument keuangan sebagai shock absorber.
“Dari total target pendapatan APBN 2025 itu 82 persennya atau sekitar Rp2.490,9 triliun dari total Rp3.005,1 triliun ditopang dari pajak yang kita bayarkan. Pajak melalui APBN menjadi shock absorber melalui berbagai insentif yang diberikan, artinya menjadi bantalan agar perekonomian tidak terguncang menghadapi tantangan perekonomian global,” kata Nurbaeti.
Lebih lanjut Nurbaeti menjelaskan, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan pentingnya pajak.
Padahal, jika seluruh masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya pajak maka pembangunan di Indonesia akan semakin unggul.
“Sayangnya masih banyak ditemui yang namanya free rider, apa itu? Yaitu orang yang tidak mau ikut berkontribusi membayar pajak namun ikut menikmati fasilitas hasil dari pajak yang kita bayarkan,” tandasnya. (Bud)