Semarang, Idola 92.6 FM – Dalam beberapa waktu belakang/ isu reshuffle kabinet mencuat ke publik. Isu reshuffle ini berembus setelah Prabowo mengatakan akan menyingkirkan bawahannya jika tak seirama dengan pemerintah.
Hal itu pun kemudian memicu spekulasi bahwa salah satu menteri yang kemungkinan terkena reshuffle adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Bahlil menjadi perhatian publik setelah mengeluarkan kebijakan yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kilogram. Namun, kebijakan tersebut telah dicabut dan pengecer diminta mendaftar sebagai subpangkalan resmi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham meyakini bahwa menteri yang disebut tidak seirama dengan Presiden Prabowo Subianto bukan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, yang menjabat sebagai Menteri ESDM. Idrus menyampaikan/ kebijakan melarang pengecer menjual elpiji ditujukan untuk menata agar alur distribusi tidak terlalu panjang. Harapannya aturan baru ini akan memudahkan masyarakat dalam jangka panjang.
Lalu, benarkah isu reshuffle kabinet muncul karena kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia? Atau, sudah baguskah kebijakan LPG yang ingin membuat harganya murah, tapi barangnya jadi sulit didapat?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Pengamat politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana,PhD. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: