Semarang, Idola 92,6 FM-Organisasi Maritim Internasional (IMO) menyebutkan, pekerja perempuan mencakup 1,2 persen atau sekira 24 ribu tenaga kerja aktif di industri maritim global.
Saat ini industri maritim masih didominasi laki-laki, baik di Indonesia maupun secara global.
Direktur Keuangan Pertamina International Shipping (PIS) Diah Kurniawati mengatakan untuk di dalam negeri, partisipasi perempuan hanya tercatat sebanyak 2,8 persen. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi tugas bersama untuk menjadikan sektor maritim menjadi lebih inklusif dan memberikan peluang yang setara bagi pekerja perempuan.
Oleh karena itu, PIS menunjukkan komitmennya guna menguatkan peran wanita di industri maritim berkolaborasi dengan mitra nasional dan internasional.
Diah menjelaskan, melalui komunitas pemberdayaan perempuan di bawah naungan PERTIWI Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) menjalankan sejumlah program yang menunjukkan keseriusan perusahaan dalam meningkatkan peran wanita.
“Dalam komitmen jangka panjang, PIS menargetkan peningkatan partisipasi perempuan dalam jajaran kepemimpinan hingga 30 persen pada 2034. Komitmen ini sejalan dengan target IMO dan juga secara bersamaan mendukung implementasi Environmental Social Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDG) poin kelima terkait perwujudan kesetaraan gender serta kesejahteraan perempuan,” kata Diah.
Lebih lanjut Diah menjelaskan, hingga 2024 kemarin PIS telah mencatatkan 18,7 persen partisipasi perempuan dalam posisi kepemimpinan.
“PIS menyadari bahwa kolaborasi antarpemangku kepentingan adalah kunci untuk memajukan peran wanita di industri maritim. Kehadiran wanita diperlukan bukan untuk menambah kompetisi, tapi untuk bersinergi menciptakan industri maritim nasional yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan juga kami yakini bisa membantu pertumbuhan industri ke depannya,” pungkasnya. (Bud)
