Anak Usaha Pupuk Indonesia Jadi Produsen Soda Ash Pertama di Tanah Air

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia menjadi momen penting, karena akan mendukung sejumlah program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, juga mendukung kebijakan Kementerian BUMN di bidang kemandirian ekonomi dan swasembada pangan serta hilirisasi maupun transisi ke ekonomi hijau.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyambut baik dimulainya pembangunan pabrik soda ash yang dilakukan Pupuk Kaltim. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

“Ini merupakan momen yang sangat luar biasa, Pupuk Kaltim sebagai bagian dari Pupuk
Indonesia akan memberikan kontribusi pada kemajuan ekosistem industri dalam negeri,” kata Rahmad.

Rahmad menjelaskan, pembangunan pabrik soda ash sebenarnya sudah direncanakan sekitar 1995 namun batal karena krisis ekonomi.

Dengan dimulainya pembangunan pabrik soda ash, Pupuk Kaltim berhasil mewujudkan mimpi Indonesia yang sempat tertunda.

“Saya senang hari ini dapat menyaksikan Pupuk Kaltim telah mengambil inisiatif untuk memiliki pabrik soda ash pertama di Indonesia,” jelasnya.

Menurut Rahmad, sebagai pionir industri soda ash di Indonesia itu maka pabrik milik Pupuk Kaltim akan memasok kebutuhan soda ash dalam negeri yang selama ini bergantung dari
impor.

“Soda ash merupakan bahan baku yang amat penting untuk berbagai industri seperti kaca, keramik hingga tekstil,” imbuhnya.

Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, pabrik soda ash Pupuk Kaltim akan dibangun di lahan seluas 16 hektare di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Kalimantan Timur.

Ditargetkan, pabrik soda ash Pupuk Kaltim mulai beroperasi pada akhir 2027 mendatang.

“Ketika beroperasi penuh, pabrik akan memproduksi 300 ribu ton soda ash per tahun dan 300 ribu ton amonium klorida per tahun sebagai produk sampingan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaDukung Ketahanan Pangan, DPD PDIP Jateng Budidaya Bahan Makanan Pendamping Beras
Artikel selanjutnyaDemak dan Grobogan Terima Bantuan Rp847 Juta Untuk Korban Banjir