Bikin Bangga, Kilang Cilacap Olah Jelantah Jadi SAF

Seorang warga saat mengumpulkan minyak jelantah di drop box UCO di Jakarta.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemilihan kilang Cilacap sebagai pengolah Use Cooking Oil (UCO) atau biasa disebut minyak jelantah, telah mendapat penghitungan dari Pertamina Patra Niaga yang dianggap wilayah strategis.

Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah menyebut, jika kilang yang ada di Cilacap memiliki spesifikasi khusus untuk mengolahnya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan mengatakan pengolahan Use Cooking Oil (UCO) dilakukan di kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela acara di Shata Lounge Patra Semarang Hotel & Convention, Rabu (16/1).

Taufiq menjelaskan, belum lama ini juga telah dilakukan penandatanganan kesepakatan jika kilang yang ada di Cilacap bisa menerima UCO dalam jumlah banyak.

Nantinya, akan diolah dan dimanfaatkan bagi bahan bakar penerbangan yang bahannya berasal dari bekas minyak goreng rumah tangga.

Menurutnya, penghitungan berdasarkan dari jumlah UCO yang dikumpulkan dan mendapat e-voucher sesuai ketentuan.

“Jadi memang minyak bekas pakai produksi domestik, itu kita baru luncurkan beberapa bulan lalu di Jabodetabek. Dan sekarang statusnya masih uji coba di Jabodetabek, mekanismenya dikumpulkan di SPBU serta mendapatkan e-voucher di MyPertamina,” kata Taufiq.

Lebih lanjut Taufiq menjelaskan, terkait nantinya juga bakal diterapkan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunggu keputusan dari pusat.

“Sebetulnya ini kabar gembira buat emak-emak di rumah, bahwa minyak jelantah bisa diolah jadi BBM pesawat terbang. Emak-emak yang mengumpulkan jelantah bisa nukar jadi BBM atau elpiji, setelah menukar di SPBU dan mendapat e-voucher,” jelasnya.

Diketahui Pertamina Patra Niaga meluncurkan program Green Movement UCO pada 21 Desember 2024, sebagai bagian dari komitmen energi berkelanjutan.

Awal diluncurkan, berhasil mengumpulkan 1.162 liter minyak jelantah di enam titik UCOllect Box.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, pihaknya akan mendorong masyarakat ikut berpartisipasi mengelola limbah minyak jelantah hasil konsumsi rumah tangga.

Green Movement UCO adalah langkah nyata menerapkan prinsip ekonomi sirkular, dan program tersebut merupakan adaptasi untuk implementasi ekonomi sirkular.

Menurut Heppy, UCO selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga dan pihaknya berinisiatif mengurangi limbah rumah tangga.

“Konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun, sehingga inisiasi Green Movement UCO ini adalah upaya kami untuk membawa Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pengelolaan limbah UCO membantu mempercepat transisi energi bersih,” jelas Heppy.

Nantinya, lanjut Heppy, UCO yang terkumpul akan diolah menjadi biofuel seperti Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF). (Bud)

Ikuti Kami di Google News