Ini Upaya Atasi Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku

Petugas kesehatan saat melakukan pemeriksaan terhadap ternak sapi.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah sigap mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK), yang menyerang ternak sapi.

Selain melakukan vaksinasi dan disinfeksi kandang, tim penanganan dibentuk untuk mengakselerasi eliminasi penyakit yang disebabkan Apthovirus tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Disnakkeswan Jateng Hariyanta Nugraha mengatakan kasus PMK kini tengah marak, dan tercatat sudah ada 2.026 kasus hingga pekan kemarin. Hal itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.

Menurutnya, jumlah ternak yang dinyatakan sembuh ada 25 ekor dan ternak mati ada 52 ekor sedangkan ternak dipotong ada 12 ekor.

Sementara, sebanyak 1.937 ekor ternak masih dalam upaya penanganan.

“Kita sudah membentuk tim yang berkoordinasi antar pusat, provinsi, hingga kabupaten. Hari Minggu (5/1/2025) kemarin, kita dapat alokasi vaksin 8.750 dosis, dan sudah kita distribusikan ke beberapa kabupaten. Kita juga upayakan kebersihan kandang, sudah kita disinfeksi, terutama pasar hewan dan kandang, sudah dilakukan penyemprotan desinfektan,” kata Hariyanta.

Hariyanta menjelaskan, pihaknya juga menurunkan tim investigasi yang tugasnya melakukan penelitian terhadap dugaan kasus PMK.

Selain itu tim juga bertugas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak, terkait penyakit yang menyerang hewan berkaki belah atau ruminansia.

“Beberapa faktor mempengaruhi munculnya kembali PMK di antaranya masih ada ternak sapi yang belum divaksinasi secara berkala. Selain itu, adanya transaksi ternak di pasar lintas wilayah yang terinfeksi,” jelasnya.

Lebih lanjut Hariyanta menjelaskan, beberapa daerah mengalami serangan masif PMK di antaranya Blora, Wonogiri, Sragen dan Pati.

“Kondisi ini mempengaruhi nilai jual ternak sapi. Kepada peternak, kita minta jaga kebersihan kandang, desinfeksi dan batasi hewan atau manusia yang masuk ke kandang. Kalau sapi sakit, tetap usahakan diberi makan dengan diloloh, supaya ada energi dan kekebalan tubuh,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News