Semarang, Idola 92.6 FM – Shin Tae Yong resmi diberhentikan dari kursi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI. Kabar tersebut mengejutkan banyak pihak. Mereka menyayangkan keputusan PSSI mengingat Shin Tae Yong cukup berhasil membawa timnas berprestasi di sejumlah kompetisi. Bahkan, dengan sejumlah capaian mengukir sejarah bagi timnas dalam keikutsertaannya dalam beberapa ajang.
Beberapa prestasi Shin Tae Yong antara lain, meloloskan Timnas Indonesia ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Ini merupakan pertama dalam sejarah Indonesia. Kemudian, Shin Tae Yong juga berhasil meloloskan Timnas Indonesia ke 16 Besar Piala Asia 2023 di mana ini juga pertama dalam sejarah. Prestasi lain, menjadi semifinalis Piala Asia U-23 2024–terbaik dalam sejarah keikutsertaan Indonesia U-23. Sebelumnya, Indonesia U-23 tidak pernah sekalipun lolos ke Piala Asia U-23.
Dalam narasi pemberhentiannya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, menyebut, sentuhan Shin tak lagi manjur bagi Timnas Indonesia karena persoalan mendasar, seperti komunikasi dan strategi.
Sebagai gantinya PSSI akan mendatangkan pelatih asal Belanda. Kendati belum membuat pernyataan resmi, sosok yang disebut akan menggantikan ShinTae Yong adalah Patrick Kluivert.
Setelah Shin Tae Yong pergi, Timnas Indonesia kini harus bersiap menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 di bulan Maret mendatang. Indonesia akan bertandang ke Australia pada 20 Maret disusul laga kandang lawan Bahrain lima hari berselang.
Lalu, apa yang bisa kita baca dari keputusan PSSI yang sangat mengagetkan ini? Apakah ini keputusan yang tepat, atau sebuah keputusan yang seperti “berjudi”?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Bung Ronny Pangemanan atau Bung Ropan, pengamat dan komentator sepak bola. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: