Semarang, Idola 92,6 FM-Swasembada pangan tidak hanya bertumpu pada sektor pertanian saja, tapi sektor perikanan juga menjadi perhatian untuk menyediakan pangan bergizi bagi masyarakat.
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan luas budidaya ikan di provinsi ini mencapai 40.871 hektare, dengan jumlah pembudidaya ikan sebanyak 204.516 orang. Hal itu dikatakan usai mengikuti Rakor ketahanan pangan di Gradhika Bhakti Praja, belum lama ini.
Nana menjelaskan, produksi utama dari sektor budidaya ikan adalah lele dan nila serta bandeng.
Sementara hasil perikanan tangkap baik di daerah pantai utara (pantura) maupun Pantai Selatan (pansela), merupakan komoditas ekspor penting dari Jateng.
“Masalah budidaya ikan juga jadi pembahasan karena kita negara maritim dan ikan merupakan sumber protein bagi masyarakat,” kata Nana.
Menurut Nana, tantangan yang dihadapi saat ini adalah wabah penyakit ikan dan alih fungsi lahan serta perubahan iklim yang ekstrem.
Selain itu juga minimnya budidaya ikan di laut, kesulitan air saat kemarau dan sebagainya.
Oleh karena itu, akan diupayakan penambahan areal tambak di sejumlah lokasi.
“Kami mengupayakan penggunaan teknologi budidaya hemat air, seperti bioflog dan close recirculation system, serta pemilihan benih ikan yang tahan penyakit,” jelasnya.
Lebih lanjut Nana mengusulkan kepada pemerintah pusat, untuk menambah produksi perikanan di Jateng.
Mulai dari rehabilitasi saluran pasok air untuk tambak ikan maupun udang, fasilitasi industri garam rakyat melalui program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) dan pengembangan keramba jaring apung untuk budidaya laut di wilayah 0-12 mil. (Bud)