OJK: Stabilitas Jasa Keuangan Tetap Terjaga

OJK gelar Rapat Dewan Komisaris Bulan November 2024 secara daring.

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK mencatat, stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik global.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan kemenangan Presiden terpilih Trump dan Partai Republik di Amerika Serikat, diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang dan juga ketidakstabilan geopolitik di beberapa negara utama di Asia dan Eropa serta di Timur Tengah maupun Ukraina juga meningkatkan risiko geopolitik. Hal itu dikatakan pada konferensi pers RDKB November 2024 secara daring, pekan kemarin.

Mahendra menjelaskan, kinerja perekonomian global secara umum masih lebih baik dari ekspektasi di mayoritas negara utama.

Untuk di Amerika Serikat, indikator pasar tenaga kerja dan permintaan domestik kembali menguat sehingga turut menyebabkan kembali meningkatnya tekanan inflasi.

“Perkembangan tersebut mendorong bank sentral global, diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneternya sehingga ekspektasi terminal rate suku bunga kebijakan meningkat. Investor cenderung menarik dananya dari emerging market, sehingga mendorong pelemahan mayoritas pasar emerging market baik di saham, obligasi maupun nilai tukar,” kata Mahendra.

Menurut Mahendra, untuk wilayah domestik kinerja perekonomian masih terjaga stabil.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 tercatat sebesar 4,95 persen year on year (yoy) dengan pertumbuhan kumulatif dari triwulan I-III 2024 sebesar 5,03 persen sehingga pertumbuhan keseluruhan 2024 dapat dipertahankan di atas lima persen.

“Neraca pembayaran Indonesia pada triwulan III mencatatkan surplus, yang mengindikasikan ketahanan eksternal tetap terjaga. Inflasi juga terpantau terjaga stabil seiring terus terkendalinya inflasi pangan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaNilai Ekspor Jateng di Sektor Nonmigas Alami Penurunan
Artikel selanjutnyaPembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Lewat Bank Jateng Tembus Rp17,9 Miliar