Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam mengenalkan sejarah kepada generasi penerus, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengajak content creator Asisi Suhariyanto mempromosikan aplikasi Jejak Wisata Sejarah (Jasirah).
Aplikasi Jasirah memberikan informasi terkait wisata sejarah hingga kuliner di wilayah Yogya, Solo dan Semarang (Joglosemar).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan mengajak Asisi Suhariyanto, guna mengenalkan aplikasi Jasirah kepada masyarakat Kota Semarang pada khususnya dan masyarakat Jateng pada umumnya. Hal itu dikatakan usai menggelar bedah buku “Rahasia Nusantara” di Gedung Radjawali Cultural Center Semarang, Selasa (26/11).
Rahmat menjelaskan, aplikasi Jasirah menjadi media untuk memerkenalkan wisata sejarah di Jateng.
Nantinya, juga bisa mendorong dan mendukung sektor ekonomi di provinsi ini karena pariwisata juga menjadi salah satu cara guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
“Di aplikasi Jasirah tidak hanya situs-situs sejarah, baik Mataram Hindu atau Mataram Islam tapi juga segala sesuatu yang terkait dengan pariwisata. Ada UMKM, hotel dan juga oleh-oleh bisa ikut ada di dalamnya,” kata Rahmat.
Content creator Asisi Suhariyanto menambahkan, kehadiran aplikasi Jasirah menjadi hal cukup bagus bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi sejarah sekitar Jateng-DIY.
Dalam satu genggaman tangan tidak hanya menggeliatkan pariwisata, tapi ada nilai pendidikan sejarahnya.
Menurutnya, antara wisata dan pendidikan sejarah bisa seiring sejalan hingga kemudian menjadi populer di tengah masyarakat.
“Saya pikir aplikasi Jasirah itu bisa untuk semua kalangan. Kalau saya sendiri sebagai konten kreator juga bisa melihat data sejarahnya. Tapi semua kalangan bisa menggunakan itu (Jasirah) menurut saya,” ucap Asisi.
Sementara itu Guru Besar Sejarah Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Prof Dhanang Respati Puguh menyatakan, pihaknya sebagai akademisi diminta menyediakan materi yang ada di dalam aplikasi Jasirah sesuai permintaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng.
Konten yang ada di dalam aplikasi Jasirah akan terus ditambah, utamanya terkait era masa penjajahan Belanda dan juga era kemerdekaan.
“Untuk konten sejarah perkembangan Islam saya melibatkan tiga penulis, ditambah seorang staf yang membantu mengumpulkan data-data di lapangan,” ujar Dhanang. (Bud)