BI Jateng Jateng Ajak Pelaku Kuliner Gunakan Cabai Kering dan Pasta Bawang Merah
Semarang, Idola 92,6 FM-Guna ikut menjaga laju inflasi tetap dalam rentang yang ditetapkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengajak pelaku usaha kuliner menggunakan cabai kering dan pasta bawang merah di setiap olahan masakannya.
Sebab, kedua komoditas tersebut paling banyak memicu inflasi di Jateng karena pasokannya yang tidak tersedia sepanjang tahun.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Ndari Surjaningsih mengatakan pihaknya mengajak para pelaku usaha kuliner di wilayah Jateng, untuk bisa mengolah pangan secara kreatif maupun inovatif. Hal itu dikatakan di sela kegiatan Jateng Halal Foodcamp 2024 di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (20/11).
Ndari menjelaskan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia semakin meningkat dan tentunya menyediakan kebutuhan pangan semakin meningkat.
Oleh karena itu, memunculkan tantangan bagi dunia usaha untuk menyediakan bahan makanan.
Menurutnya, saat ini Jateng menjadi salah satu provinsi penyedia sumber pangan penting untuk kebutuhan nasional.
Sebagai produsen, Jateng masih menghadapi tantangan dalam hal kenaikan laju inflasi cukup tinggi.
“Menjadi salah satu perhatian Bank Indonesia yang memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter. Yakni, mengendalikan harga-harga komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Bank Indonesia juga memfokuskan bersama pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi pangan,” kata Ndari.
Lebih lanjut Ndari menjelaskan, melalui kegiatan talkshow kuliner dan kreatif masa kini dengan tema “Inovasi, Peluang Usaha dan Tantang ke Depan” tersebut mampu membuat pangan alternatif dari yang telah ada sebelumnya.
Utamanya, mengubah penggunaan produk segar atau bumbu-bumbu segar bisa digeser kepada bahan baku yang telah diolah.
“Diolahnya bermacam, misal cabai diolah jadi cabai kering karena tidak sepanjang tahun tersedia. Demikian juga bawang merah, sehingga dibutuhkan olahan bawang merah yang bisa digunakan sepanjang tahun,” jelasnya.
Sementara, dalam kegiatan Jateng Foodcamp yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng akan mengajak 15 SMK jurusan tata boga serta pondok pesantren (ponpes) di Jateng.
Selama dua hari (21-22/11), para peserta diajak pelatihan tentang pengolahan masakan berbahan halal dan juga menggunakan bahan pangan alternatif. (Bud)