Semarang, Idola 92,6 FM-KAI Daop 4 Semarang bekerja sama dengan Komunitas Perempuan Berkebaya Jawa (Perbawa) Jawa Tengah belum lama ini, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Dance and Fashion Kebaya on The Train and Station”.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Kereta dan Kebayaku”, menggabungkan nilai budaya kebaya dan kereta api yang memiliki makna historis mendalam dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan kebaya merupakan simbol kesederhanaan, ketangguhan, kelembutan dan keteguhan perempuan Indonesia.
Sedangkan kereta api, sebagai moda transportasi masal memegang peranan strategis dalam perjuangan patriotik dan pembangunan ekonomi nasional.
Franoto menjelaskan, melalui tema tersebut bertujuan untuk menghidupkan kembali keindahan kebaya di ruang publik sekaligus memerkuat apresiasi masyarakat terhadap kereta api sebagai bagian dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia.
Kegiatan tersebut tidak hanya untuk meningkatkan layanan dan loyalitas penumpang, namun juga menjadi sarana untuk mengenalkan kebaya sebagai warisan budaya dan memerkaya pengalaman berkereta api dengan sentuhan seni budaya bangsa Indonesia.
“Sinergi ini menunjukkan bagaimana KAI berupaya menghadirkan pengalaman berkesan dan mendukung pelestarian budaya melalui perjalanan kereta api. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan pengalaman unik yang membawa penumpang lebih dekat dengan kebudayaan Indonesia, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebaya dan jarik sebagai identitas bangsa,” kata Franoto.
Franoto menyebutkan, menggunakan KA Banyubiru berangkat dari Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng itu kelompok Perbawa menyajikan tarian dan diiringi dengan peragaan payung serta jembrengan jarik yang menarik perhatian para penumpang.
KA Banyubiru tiba di Stasiun Solo Balapan, dan para penumpang puas dengan persembahkan tarian khas yang dapat dinikmati langsung. (Bud)