Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di kalangan anak-anak di sekolah dan asrama.
Beberapa penyakit infeksi yang rentan ditularkan di lingkungan sekolah yaitu Mumps, Varicella, Hepatitis A dan Hand Foot Mouth Disease.
Penyebaran penyakit tersebut dapat berdampak serius pada kesehatan anak, dan proses belajar mengajar.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan anak-anak yang terinfeksi, tidak hanya berisiko mengalami komplikasi kesehatan tetapi juga dapat menularkan penyakit kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Hal itu dikatakan dalam pers release secara daring, kemarin.
Menurutnya, ada beberapa sekolah asrama yang harus menutup sekolah karena kejadian luar biasa (KLB) tersebut dan tentunya dapat mengganggu proses belajar anak.
Sebab, anak-anak yang sakit dengan gangguan fungsi hati berat perlu beristirahat lama hingga beberapa pekan dan mengganggu proses belajarnya.
Piprim menjelaskan, pihaknya mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang efektif guna mengatasi masalah penyebaran wabah penyakit infeksi di lingkungan anak sekolah melalui vaksinasi.
“Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif, untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan anak-anak. Dengan vaksinasi, anak-anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit menular dan berbahaya. Program imunisasi yang lengkap dan tepat waktu dapat membantu menciptakan kekebalan kelompok, sehingga melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi,” kata Piprim.
Lebih lanjut Piprim juga meminta pemerintah dan lembaga kesehatan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
Selain itu, kerja sama dan kolaborasi antara semua pihak penting untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi.
“Pencegahan wabah penyakit di sekolah dan asrama sangat bergantung pada upaya vaksinasi yang efektif. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran masyarakat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman,” pungkasnya. (Bud)