Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah turut mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan, kolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng.
Ternyata, gerakan gemar makan ikan juga bisa berpengaruh terhadap pengendalian laju inflasi di Jateng.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan laju inflasi provinsi ini, kerap dipengaruhi fluktuasi komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat dan salah satunya adalah daging ayam ras atau telur ayam ras. Hal itu dikatakan usai kegiatan Peringatan Hari Ikan Nasional 2024 di depan Gradhika Bhakti Praja, Selasa (12/11).
Menurut Rahmat, guna menekan laju inflasi karena pergerakan daging ayam ras maka yang perlu ditingkatkan adalah permintaan ikan di pasar domestik.
Caranya, dengan pengolahan produksi ikan melalui diversifikasi pangan yang bisa mendorong minat masyarakat mengonsumsi ikan.
Rahmat menjelaskan, apabila konsumsi ikan tinggi maka akan bisa mengimbangi daging ayam ras dan bisa menekan laju inflasi.
“Kami kerja sama dan bahu membahu dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. Kalau di Jawa Tengah, penyumbang inflasi salah satunya adalah daging ayam ras besarannya 0,05 persen. Padahal di sisi lain, produksi ikan kita cukup tinggi,” kata Rahmat.
Rahmat lebih lanjut menjelaskan, ekspor produksi ikan dari Jateng mencapai Rp4,32 triliun pada tahun kemarin.
Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong sejumlah perusahaan pengolahan ikan meningkatkan kapasitas produksinya.
“Dengan demikian, maka perekonomian Jawa Tengah bisa disumbangkan dari industri pengolahan ikan,” pungkasnya. (Bud)