Mbah Jamin dan Mbah Sarmo Dapat Penghargaan Dari KAI, Karena Aksi Heroik Selamatkan Ratusan Nyawa

Kepala Daop 4 Semarang Daniel Johannes Hutabarat (kiri) bersama Mbah Jamin dan Mbah Sarmo usai menerima penghargaan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Jumat (11/10).
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Nama Mbah Jamin dan Mbah Sarmo, warga Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati di Kabupaten Blora menjadi terkenal dalam beberapa hari terakhir ini.

Sebab, keduanya dengan aksi heroik menghentikan perjalanan KA Darmawangsa rute Pasar Senen Jakarta menuju Pasar Turi Surabaya.

Hal itu dilakukan, karena Mbah Jamin dan Mbah Sarmo menemukan adanya rel putus di jalur hulu KM 57+1 di petak jalan antara Stasiun Doplang dan Stasiun Randublatung, Blora.

Kepala Daop 4 Semarang Daniel Johannes Hutabarat mengatakan mewakili seluruh jajaran KAI, pihaknya mengucapkan rasa terima kasih kepada Mbah Jamin dan Mbah Sarmo karena telah menyelamatkan ratusan nyawa yang saat itu dibawa KA Darmawangsa pada Minggu (6/10) sore kemarin. Hal itu dikatakan di sela pemberian penghargaan kepada Mbah Jamin dan Mbah Sarmo di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Jumat (11/10).

Daniel menjelaskan, saat itu Mbah Sarmo menemukan adanya gangguan berupa rel putus dan beberapa saat kemudian akan melintas KA Darmawangsa.

Keberanian dari Mbah Jamin dan Mbah Sarmo menghentikan perjalanan KA Darmawangsa, menjadi bukti bahwa masyarakat juga ikut peduli terhadap keselamatan dan keamanan kereta api.

“Ini yang kita butuhkan, adanya masyarakat peduli dan aktif menjaga keselamatan dan kelancaran kereta api kita. Kami selalu melakukan sosialisasi keselamatan di sepanjang jalur dan pintu-pintu perlintasan kita, sehingga perjalanan kereta api kita selalu selamat, nyaman dan lancar,” kata Daniel.

Lebih lanjut Daniel menjelaskan, dari aksi heroik yang sudah dilakukan Mbah Jamin dan Mbah Sarmo itu pihak KAI memberikan apresiasi dan penghargaan berupa uang tali asih serta tiket KA kelas luxury dan eksekutif untuk perjalanan di seluruh wilayah di Indonesia.

“Kami berharap, apa yang sudah dilakukan Mbah Jamin dan Mbah Sarmo bisa menjadi teladan dan ditiru masyarakat lainnya yang tinggal di sekitar jalur atau pintu perlintasan KA,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaRatusan Mahasiswi UMY Diajak Jadi Pemimpin Masa Depan
Artikel selanjutnyaMenteri Sosial Saifullah Yusuf Belanja Masalah di   Kabupaten Semarang