Semarang, Idola 92,6 FM-PGN serius melakukan upaya percepatan pengembangan niaga gas bumi di Sulawesi.
Penguasaan pengelolaan gas bumi baik gas pipa, LNG dan CNG yang terintegrasi menjadi modal utama PGN untuk melakukan ekspansi pasar secara secara masif di wilayah tersebut.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan dalam rangka pengembangan pasar di Sulawesi, pihaknya agresif dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis terkait penyediaan pasokan maupun infrastruktur gas bumi. Pernyataan itu disampaikan saat meresmikan reaktivasi area Kawasan Timur Indonesia (KTI), kemarin.
Menurutnya, reaktivasi KTI itu sebagai wujud komitmen PGN dalam mengembangkan pasar gas bumi di wilayah tengah dan timur Indonesia.
“Sejauh ini, kami membidik kawasan industri dengan potensial demand yang cukup beras serta agar bisa memberikan multiplayer effect bagi masyarakat sekitar ketika gas bumi efektif dimanfaatkan,” kata Arief.
Arief menjelaskan, reaktivasi tersebut dapat mendorong percepatan ekspansi market dan menindaklanjuti peluang-peluang yang didapatkan secara lebih efektif.
Koordinasi dengan pemerintah juga terus dijalin PGN, karena dalam pengembangan usaha gas bumi tidak lepas dari dukungan pemerintah.
“Dengan Kementerian Perindustrian, PGN berkomitmen mendukung roadmap jangka pendek Kemenperin terkait pengembangan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri. Terdapat 14 KI (dari 50 KI) yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur gas bumi, beberapa di antaranya berada di Sulawesi,” jelasnya.
Arief menekankan, selain menjaga keberlangsungan pasokan gas bumi serta infrastruktur pendukungnya itu terdapat potensi kerja sama lainnya yang dapat dilakukan.
Misalnya jasa EPC, properti, telekomunikasi serta kegiatan bisnis lainnya.
“PGN terpacu untuk melakukan monetisasi gas bumi dengan berbagai moda transportasi. Reaktivasi kegiatan usaha gas bumi di Sulawesi menjadi bagian dari komitmen PGN untuk memperkuat keberadaan dalam meningkatkan penggunaan energi domestik dan menyediakan energi yang ramah lingkungan di Indonesia terutama kawasan tengah dan timur,” pungkasnya. (Bud)
