ASN Pemprov Jateng Diminta Kuasai Literasi Digital

Sumarno, Sekda Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Tengah, harus mampu menguasai literasi digital.

Hal itu diperlukan, dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Jateng.

Sekda Sumarno mengatakan di era yang serba digital, sumber daya manusia juga harus menguasai perkembangannya. Hal itu dikatakan saat membuka pelatihan “Literasi Digital Sektor Pemerintahan” di Semarang, kemarin.

Menurutnya, para ASN juga tetap diminta bijak dalam penggunaan teknologi.

Sebab, di momentum pilkada sekarang ini penggunaan teknologi digital juga rawan digunakan untuk melakukan pelanggaran.

Sumarno menjelaskan, tindakan yang dilakukan ASN dalam mengunggah atau membagikan maupun menyukai konten di media sosial mengenai kegiatan kampanye yang dilakukan calon tidak dibenarkan.

“Kita (ASN) harus menjadi leader untuk meningkatkan literasi digital. Kita harus lebih dulu melek teknologi digital, karena tanggung jawab kita melayani masyarakat secara cepat, tepat, akurat, dan murah. Oleh karena itu, dengan penguatan literasi digital maka seluruh ASN di Jateng dapat menjaga netralitas pada Pilkada Serentak 2024,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno berharap, melalui pelatihan tersebut dapat meningkatkan kecakapan ASN dalam pemanfaatan teknologi informasi serta bijak dalam menggunakan teknologi infomasi.

Sementara Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Slamet Santoso menambahkan, literasi digital sektor pemerintahan bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai kecakapan individu dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (digital skills) serta etika dalam menggunakan ruang digital (digital ethics) maupun keamanan di ruang digital (digital safety) dan budaya bermedia digital (digital culture).

Menurutnya, literasi digital memiliki peran penting dalam mencegah individu terpapar berita hoaks atau ideologi radikal dan tindak kriminal yang merupakan salah satu ancaman ketahanan nasional.

“Dari hasil beberapa lembaga survei, pengguna internet saat ini mencapai 80 persen dari total populasi penduduk di Indonesia,” ujar Slamet. (Bud)