Elpiji Jadi Penyumbang Inflasi di Jateng Pada September 2024

Aktivitas pengisi elpiji di SPPBE
Aktivitas pengisi elpiji di SPPBE guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Jawa Tengah pada September 2024, mengalami inflasi sebesar 0,05 persen.

BPS Jateng mencatat, laju inflasi dipengaruhi sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga dan salah satunya adalah elpiji.

Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi di provinsi ini di antaranya beras sebesar 0,02 persen, minyak goreng dan kacang panjang serta bawang merah masing-masing sebesar 0,01 persen. Hal itu dikatakan dalam rilis secara daring, kemarin.

Endang menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan BPS Jateng di sembilan kabupaten/kota pada September 2024 terjadi inflasi secara tahunan sebesar 1,57 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 2,03 persen, dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 1,28 persen.

Menurutnya, provinsi ini mengalami inflasi tipis sebesar 0,05 persen pada September 2024 dari sebelumnya mengalami deflasi berturut-turut dari Mei sampai Agustus 2024.

Inflasi paling besar disumbang kenaikan harga bahan bakar rumah tangga, yaitu kenaikan harga elpiji.

“Ini disebabkan karena bahan bakar rumah tangga dan penyumbang inflasi yang besar, karena ada peraturan gubernur Jawa Tengah Nomor 540 Tahun 2024 tentang harga eceran tertinggi. Kemudian disusul kelompok pendidikan utamanya disebabkan karena kenaikan biaya akademi atau perguruan tinggi,” kata Endang.

Lebih lanjut Endang menjelaskan, meski terjadi inflasi karena kenaikan sejumlah harga komoditas pada September 2024 tetapi ada juga komoditas penahan laju inflasi.

Komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit, cabai merah, bensin, daging ayam ras dan telur ayam ras.

“Cabai rawit menyumbang sebesar 0,07 persen, cabai merah 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen dan cabai hijau 0,01 persen,” pungkasnya. (Bud)