Bagaimana Cara Meningkatkan Awareness Masyarakat atas Ancaman Krisis Iklim?

ilustrasi
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Perubahan iklim telah menjadi krisis iklim, dengan dampak yang semakin nyata dan kuat. Namun, banyak orang belum tergerak untuk memitigasi dengan mengurangi jejak karbon ataupun beradaptasi guna meminimalkan dampaknya.

Bahkan, banyak orang termasuk di Indonesia, belum yakin tentang perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia. Dilansir Kompas.id (25/09), berdasarkan survei Development Dialogue Asia tahun 2021, mayoritas orang Indonesia belum memandang perubahan iklim sebagai akibat dari ulah manusia.

Menurut survei ini, meski 88 persen responden di Indonesia mengaku pernah mendengar perubahan iklim tetapi hanya 44 persen dari mereka atau 39 persen dari populasi yang bisa mendefinisikan dengan benar tentang perubahan iklim.

Selain itu, hanya 1 dari 3 responden yang menjawab pemanasan global telah terjadi saat ini dan kurang dari setengah populasi atau 47 persen yang percaya itu disebabkan terutama oleh manusia.

Temuan ini menguatkan survei sebelumnya, yang dilakukan oleh YouGov pada 2020; Di mana orang Indonesia berada di urutan nomor satu yang tidak percaya bahwa perubahan iklim disebabkan karena ulah manusia.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan awareness masyarakat atas ancaman krisis iklim sehingga bersedia bersama sama ikut mengantisipasi?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Peneliti dan Pegiat Sajogyo Institute dan Mahasiswa Doktoral Sosiologi Pedesaan IPB University, Eko Cahyono, MSi. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: