Siswa SMP 3 Semarang Juarai Olimpiade CPB Rupiah

Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia (tengah) berfoto bersama juara Olimpiade CPB Rupiah
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Aditiya Santoso dan Aqila Adisa Kurniawan, siswa dari SMPN 3 Semarang menjuarai Olimpiade Cinta-Bangga-Paham (CPB) Rupiah yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, kemarin.

Olimpiade CBP Rupiah tingkat SMP se-Kota Semarang menjadi yang pertama di Jateng, dan diikuti 105 sekolah dengan total peserta 210 siswa SMP kelas VII dan VIII.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan Olimpiade CBP Rupiah bertujuan untuk meningkatkan semangat kompetisi dan prestasi akademik siswa, melalui penyediaan platform kompetisi yang sehat bagi siswa guna menguji pengetahuan siswa terhadap pemahaman literasi edukasi CBP Rupiah.

Menurutnya, olimpiade yang digelar bagi siswa tingkat SMP sederajat untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa setelah diberikan materi tentang Cinta-Bangga-Paham Rupiah di sekolahnya masing-masing.

“Kegiatan CBP Rupiah ini merupakan suatu program yang diinisiasi Bank Indonesia, dan kita sudah melakukan MoU di bulan Juli untuk bisa menginsersikan materi Rupiah di kurikulum satuan pendidikan menjadi satu muatan lokal,” ucap Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, MoU terkait materi Rupiah di sekolah diberikan di semua jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMP sederajat di Kota Semarang.

“Harapan kami, para siswa sebagai calon generasi penerus bangsa ini benar-benar paham dan cinta Rupiah,” harapnya.

Terpisah, Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia menyatakan bahwa Olimpiade CBP Rupiah diharapkan dapat membekali siswa dengan pemahaman yang mendalam tentang peran Bank Indonesia dalam mengelola Rupiah guna mendukung kelancaran sistem pembayaran.

Pengelolaan uang Rupiah yang dilakukan Bank Indonesia bertujuan untuk menjamin tersedianya uang Rupiah layak edar, jenis pecahan sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat dan aman dari upaya pemalsuan dengan tetap mengedepankan efisiensi dan kepentingan nasional.

“Melalui olimpiade ini, siswa-siswi tidak hanya mengasah kemampuan hard skillnya tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah, filosofi dan makna desain pada uang Rupiah serta menjaga dan merawat Rupiah namun juga melatih soft skill antara lain kemampuan untuk tampil dan berbicara didepan publik siswa-siswi sejak dini,” ujar Nita. (Bud)

Artikel sebelumnya6 Penjabat Sementara Dikukuhkan Jadi Kepala Daerah
Artikel selanjutnyaKapal PG-1 Jadi Kebanggaan PIS Angkut Elpiji Bagi Negeri