Menurunkan Prevalensi Angka Stunting, Apa Terobosan yang Mesti Dilakukan?

ilustrasi
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Tahun 2024 menjadi tahun terakhir pelaksanaan strategi nasional percepatan pencegahan stunting yang dimulai sejak tahun 2018. Selain itu, tahun 2024 juga merupakan tahun terakhir implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres menetapkan target prevalensi stunting 14 persen pada akhir 2024.

Hingga diadakannya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (04/09), data prevalensi yang tersedia adalah capaian tahun 2023, yaitu 21,5 persen. Untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen akhir 2024, pemerintah Joko Widodo-Ma’ruf Amin mesti memercayakannya kepada pemerintah baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.

Lalu, ketika target penurunan prevalensi stunting pemerintahan Joko Widodo belum tercapai sehingga menjadi tugas pemerintahan baru; Lalu, apa terobosan atau cara baru seperti apa yang mesti diupayakan untuk menurunkan prevalensi stunting?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Ir Siti Fathonah, MPH (Penyuluh KB Utama BKKBN) dan Prof Evawany Yunita Aritonang (Ahli Kesehatan Masyarakat/ Profesor bidang gizi masyarakat di Departemen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaIni Yang Perlu Diwaspadai Sektor Jasa Keuangan Sesuai RDKB OJK
Artikel selanjutnyaReshuffle di Ujung Periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo: Efektifkah?