Memaknai Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia

Semarang, Idola 92.6 FM – Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia Selasa 3 September 2024. Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi Indonesia. Kedatangan Paus ini tidak hanya mengawali perjalanan kepausan atau perjalanan apostolik yang panjang ke Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara dan Pasifik. Kedatangannya juga menandai kembali kunjungan kepausan ke Indonesia setelah beberapa dekade.

Paus Fransiskus adalah Paus ke-3 yang berkunjung ke Indonesia, setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Paus akan berada di Jakarta selama 3 hari, dari tanggal 3 hingga 5 September 2024. Di negara tujuan kedua, Papua Niugini, ia akan melakukan kunjungan selama 4 hari dari tanggal 6 hingga 9 September 2024.

Paus Fransiskus memulai kunjungan ke Indonesia dengan naik pesawat komersial. Selama di Indonesia, pemimpin tertinggi bagi 1,5 miliar pemeluk Katolik itu lebih memilih naik mobil yang biasa digunakan kebanyakan warga. Selain itu, Paus juga tidak menginap di salah satu hotel di Jakarta. Paus lebih memilih tinggal di dalam Kompleks Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

PP Muhammadiyah dalam siaran persnya menyatakan, lawatan kali ini menandai komitmen Paus untuk membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam. Diketahui, beberapa tahun lalu, bersama Imam Besar Al-Azhar Kairo, Mesir, Ahmed Al-Thayeb, Paus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity. Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antariman dalam perdamaian.

Selama di Indonesia, Paus Fransiskus direncanakan bertemu perwakilan pemeluk agama. Pertemuan itu menunjukkan keterbukaan Paus untuk mendorong dialog dan kerja sama lintas iman.

Sejumlah kalangan berharap, Pemerintah Indonesia memanfaatkan lawatan Paus kali ini untuk mendorong prakarsa-prakarsa damai. Indonesia perlu menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum untuk mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif.

Lalu, apa arti penting kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia? Seberapa penting kedatangan Paus dalam menunjukkan toleransi beragama bangsa Indonesia ke mata dunia?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Prof Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Romo Benny Susetyo (Rohaniwan), dan Ulil Abshar Abdalla (Cendekiawan Nahdlatul Ulama). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News