Peserta JKN Tembus Lebih Dari 276 Juta Jiwa

Wapres kah Ma'ruf Amin menerima penghargaan dari Presiden International Social Security Association (ISSA) Mohammed Azman.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di berbagai daerah, menunjukkan komitmen negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengaku berterima kasih kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, atas kesuksesan program JKN. Pernyataan itu disampaikan secara daring, kemarin.

Ghufron menjelaskan, capaian UHC di berbagai daerah merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya tentang jumlah kepesertaan, tetapi juga memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” kata Ghufron.

Menurut Ghufron, guna memastikan akses layanan kesehatan tersebut maka per 1 Agustus 2024 kemarin pihaknya telah bekerja sama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Selain itu BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan bagi masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS), daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) salah satunya melalui kerja sama dengan rumah sakit terapung.

“Sejak awal pelaksanaan program JKN, BPJS Kesehatan terus mengalami peningkatan baik dari sisi penerimaan iuran maupun pemanfaatan layanan. Pada 2014, BPJS Kesehatan menerima iuran sebesar Rp40,7 triliun sementara pada tahun 2023 jumlahnya meningkat menjadi Rp151,7 triliun dengan kolektibilitas iuran mencapai 98,62 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut Ghufron menjelaskan, pada 2023 kemarin BPJS Kesehatan telah menggelontorkan Rp34,7 triliun untuk membayar pelayanan kesehatan sebanyak 29,7 juta kasus penyakit berbiaya katastropik.

“Penting untuk deteksi dini dalam rangka mengendalikan angka penderita penyakit berbiaya katastropik. Lebih cepat diketahui, lebih cepat penanganannya,” jelasnya kembali.

Sementara Wapres Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin memberikan penghargaan UHC Awards kepada 493 kepala daerah karena telah berhasil meraih predikat UHC.

Pemkot Semarang kembali memertahankan UHC delapan tahun berturut-turut.

Sebanyak 1.726.538 penduduk di Kota Semarang dapat mengakses pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, rehabilitatif ataupun kuratif.

Sedangkan di Kabupaten Demak, tingkat kepesertaan program JKN telah mencapai 99,52 persen atau sebanyak 1.240.060 jiwa.

“Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang solid antara BPJS Kesehatan, kementerian/lembaga, dan seluruh pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus mendorong agar setiap penduduk yang berada di wilayahnya terdaftar sebagai peserta aktif dalam Program JKN,” terang Wapres Ma’ruf Amin. (Bud)