Dinkes Kejar Imunisasi Dasar Lengkap Bagi Balita di Jateng

Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar (kanan) mendampingi Pj Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana menyaksikan pemberian imunisasi kepada siswa SD.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Kesehatan Jawa Tengah terus berupaya mengejar imunisasi dasar, bagi anak usia bawah lima tahun (balita).

Salah satunya, dengan pencanangan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Imunisasi Kejar serta Population Clock Bersama BKKBN.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan sesuai Perpres 72 Tahun 2021, Strategi Nasional (Stranas) dalam upaya percepatan penurunan stunting salah satunya adalah tercapainya imunisasi dasar lengkap bagi anak berusia di bawah lima tahun. Hal itu dikatakan saat ditemui di Gradhika Bhakti Praja, kemarin.

Yunita menjelaskan, kegiatan BIAS adalah upaya pemberian imunitas rutin yang dilakukan secara terintegrasi.

Meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi Campak-Rubela secara masal, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya kepada sasaran kelas satu anak sekolah dasar (SD) sederajat.

Menurutnya, kegiatan BIAS juga meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) yang diberikan pada sasaran anak perempuan di kelas 5-6 SD atau sederajat.

Tidak hanya itu, BIAS juga meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi DT untuk sasaran kelas satu SD sederajat dan imunisasi Td untuk sasaran semua anak kelas 2-5 SD atau sederajat.

“Masyarakat bisa memanfaatkan itu. Anak-anaknya bisa dikasih tahu untuk bisa mengikuti. Untuk imunisasi dasar lengkap akan kami upayakan percepatan pemenuhan target melalui Imunisasi Kejar. Tentu ini adalah upaya kita untuk mengedukasi masyarakat berkaitan dengan imunisasi. Kalau dia (anak) imunisasi, maka harapannya anak tidak kena penyakit,” kata Yunita.

Lebih lanjut Yunita menjelaskan, pihaknya juga mengejar dalam mencapai eliminasi Campak-Rubela/CRS selain penguatan imunisasi rutin dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya kolaboratif terintegrasi yang dapat mengharmonisasikan kegiatan imunisasi tambahan dan Imunisasi Kejar guna menutup kesenjangan imunitas di masyarakat. (Bud)