Semarang, Idola 92,6 FM-PGN terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah, melalui integrasi infrastruktur gas bumi di provinsi ini.
Penyaluran gas dengan adanya integrasi infrastruktur, semakin meningkatkan penyerapan gas dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta mengatakan salah satu pendukung integrasi infrastruktur di Jateng adalah hasil kolaborasi pemerintah melalui APBN, yaitu fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambakrejo dan badan usaha melalui jaringan distribusi Jateng.
Fasilitas ORF tersebut dioperasikan afiliasi Subholding Gas PGN, PT Pertamina Gas (Pertagas).
Harry menjelaskan, gas bumi mengalir dari PEP Jambaran Tiung Biru melalui Pipa Gresik-Semarang (Gresem) yang secara teknis dikelola tekanan dan pembagiannya di ORF Tambakrejo menuju pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan industri komersial rumah tangga di Semarang-Demak.
Selanjutnya, gas juga mengalir menuju KIT Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal sebagai optimalisasi pemanfaatan Pipa Cirebon Semarang Tahap I (Pipa Cisem I) termasuk melayani ke Kawasan Industri (KI) Tambak Aji serta KI Wijaya Kusuma.
Menurutnya secara keseluruhan, gas bumi mengalir untuk satu pembangkit listrik, 31 industri dan Komersial serta 29 pelanggan kecil.
Volume penyerapan di pelanggan industri naik dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD.
“Dengan integrasi infrastruktur Pipa Gresem, Pipa Cisem I dan pipa distribusi Subholding Gas dapat memberikan layanan gas bumi yang makin optimum serta telah dipersiapkan secara desain untuk menunjang apabila ada kebutuhan demand gas yang besar. Berkat integrasi infratruktur gas bumi ini, volume penyerapan gas pipa di Jawa Tengah semakin meningkat yang sebelumnya PGN melakukan pionering infrastruktur gas bumi 10 tahun lalu menggunakan moda transportasi CNG,” kata Harry.
Lebih lanjut Harry menjelaskan, integrasi infrastruktur juga menegaskan komitmen PGN dalam memenuhi kebutuhan di wilayah baru dan menyalurkan manfaat gas bumi yang bersumber dari sumur domestik untuk pengguna-pengguna domestik dalam rangka menumbuhkan titik ekonomi baru.
Kesiapan infrastruktur yang dimiliki perusahaan penting, dalam menyokong menunjang kebutuhan komersialisasi gas bumi di pelanggan.
“PGN sangat mendukung pengembangan Cisem Tahap dua oleh pemerintah melalui APBN yang diharapkan dapat menyatukan pasokan dan demand gas baik di Jawa Bagian Timur ke Jawa Bagian Barat atau sebaliknya. Nantinya hal ini memungkinkan adanya fleksibilitas operasi dari Timur ke Barat dan Barat ke Timur, sehingga ketahanan pasok dapat terjaga dan pemenuhan demand di Jawa bisa terlayani,” pungkasnya. (Bud)