Serang, Idola 92.6 FM – Untuk membantu pemulihan psikologis anak-anak pasca bencana yang terjadi di Indonesia, sosok satu ini menghadirkan badut untuk membangun keceriaan anak-anak. Tak hanya itu, ia dan para badut juga mengisi kegiatan literasi dan kegiatan sosial lainya.
Sosok itu adalah Aldi Reihan Bugar, Founder Komunitas Fino Badut dari Ciomas Serang Banten. Menurut Aldi, komunitas ini dibentuk pada 2018-pasca tsunami selat Sunda. “Komunitas Fino Badut adalah gerakan sosial yang dibangun oleh anak-anak muda untuk membangun keceriaan anak korban tsunami 2018. Ada 9 kostum badut, main game, sulap,”tutur pria yang sekarang menjadi guru SMA di Lampung.
Berdasarkan data Wikipedia, peristiwa tsunami terjadi pada 22 Desember 2022, yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung. Sedikitnya 426 orang meninggal dunia, 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini.
Tak hanya saat bencana saja. Komunitas Fino Badut yang memiliki 60 relawan tersebut juga datang ke TBM-TBM (Taman Bacaan Masyarakat,red). Tujuannya agar anak-anak semangat datang ke TBM.
Perjalanan relawan Fino Badut dan kawan-kawan berbagi keceriaan pada anak-anak penyintas bencana mereka tulis dalam buku KolaborAksi Kebaikan untuk Negeri. Buku ini ditulis oleh 17 Relawan dan partner Kolaborasi dari berbagai lintas profesi dan organisasi.
Aldi belum lama ini meraih penghargaan MUDA30 dari Pijar Foundation pada Maret 2024. Aldi tercatat juga menjadi Duta Guru Literasi Nasional 2023, Juara 1- Teacher Literacy Award, dan Akhir tahun 2023 meraih penghargaan dari Pemprov Banten sebagai pemuda berprestasi. Aldi juga inisiator Sketsa Mimpi
Selengkapnya, berikut ini, wawancara radio Idola Semarang bersama Aldi Reihan Bugar, Founder Komunitas Fino Badut dari Ciomas Serang Banten, pagi (17/07) tadi. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: