Semarang, Idola 92,6 FM-Pengelola Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang, terus mewujudkan konsep green industrial dengan menyediakan luasan lahan hidup sebanyak 30 persen.
Saat ini, luasan KIW sebesar 250 hektare dan sekira 30 persennya untuk menopang konsep green industrial berupa ruang terbuka hijau.
Direktur PT Putra Wijayakusuma Sakti Danang Agung Indarto mengatakan untuk wilayah barat KIW, memang berbatasan dengan bibit pantai dan apabila tidak dilakukan pencegahan rawan terjadi abrasi. Hal itu dikatakan di sela penanaman mangrove di KIW, Sabtu (14/7).
Danang menjelaskan, pihaknya membagi kawasan KIW sebanyak 70 persen sebagai kawasan industri atau lokasi pabrik dan 30 persennya adalah ruang terbuka hijau.
Bahkan, untuk mendukung program green Industrial itu pihaknya juga mendorong perusahaan atau pabrik menggunakan energi ramah lingkungan maupun energi baru terbarukan (EBT).
“Kami sediakan green sarana penghijauan kerja sama dengan PLN juga. Nah, upaya kami sebagai tanggung jawab industri kita coba dengan penghijauan,” kata Danang.
Sementara Kepala Sub Koordinator Konservasi Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Indriana Puspita Widyasari menambahkan, untuk upaya pencegahan abrasi di pesisir pantai Kota Semarang sudah banyak dilakukan penanaman bibit mangrove.
Tidak hanya dari masyarakat peduli lingkungan saja, tapi juga perusahaan lewat kegiatan bina lingkungan.
Menurutnya, kegiatan penanaman mangrove tidak hanya sekadar menanam saja tapi juga menjaga keberlangsungan hingga menjadi lestari.
“Untuk saat ini yang masih bisa kita kelola penanaman mangrove ada di wilayah barat Kota Semarang. Oleh karena itu yang sudah ditanam ayo kita merawat supaya menjadi lestari,” ucap Indri.
Lebih lanjut Indri menjelaskan, pihaknya saat ini terus memantau perkembangan dari hujan mangrove di Pantai Tirang dan wilayah Mangkang serta di wilayah Tambaklorok. (Bud)