Lewat Pelatihan Vokasi, Jateng Berupaya Tekan Pengangguran

Praktik di laboratorium
Dua siswa SMK sedang praktik di laboratorium.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Disnakertrans Jawa Tengah berupaya mendorong perluasan lapangan kerja kreatif dan non-formal, dengan memaksimalkan pelatihan vokasi dan penguatan kompetensi pekerja transmigran.

Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz mengatakan upaya tersebut berkontribusi mendorong penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT), dan bahkan posisi Jateng lebih rendah daripada rerata angka nasional.

Aziz menjelaskan, pada Agustus 2023 TPT Jateng menurun 0,44 persen menjadi 5,13 persen dari jumlah penduduk.

Kemudian, pada Februari 2024 TPT Jateng berada pada 4,39 persen dan nasional berada pada 4,82 persen.

Menurutnya, dari Februari 2023-Februari 2024 jumlah tenaga kerja yang terserap naik 0,45 juta menjadi 20,41 juta orang dan pengangguran turun 0,17 juta orang menjadi 0,94 juta orang pada Februari 2024.

“Jawa Tengah ini kan tantangannya cukup tinggi, artinya tantangan yang kita sebenarnya seneng juga karena banyak investor datang ke Jawa Tengah dan sebagian besar itu investor padat karya dan banyak membutuhkan tenaga kerja. Konsekuensinya kita harus siap untuk menyediakan tenaga kerja untuk masuk ke dunia usaha dan dunia industri yang suplainya bisa dari dunia pendidikan anak-anak SMK maupun non dunia pendidikan yang dilatih di BLK,” kata Aziz.

Lebih lanjut Aziz menjelaskan, pihaknya aktif terlibat dalam penyiapan skill pekerja dengan membuka berbagai pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di Jateng.

Strategi lainnya, mengembangkan kemampuan wirausaha sesuai dengan potensi yang ada di wilayah.

“Di Jateng terdapat 2.130 BLK yang dikelola oleh Pemprov Jateng, pemerintah pusat (Kemenaker RI), LPKS, milik kabupaten/kota hingga BLK milik komunitas. Tercatat pada 2023, BLK yang dikelola Pemprov Jateng telah menempatkan 2.977 orang bekerja, sementara BLK yang dikelola UPT Kemenaker RI menempatkan 4.062 orang bekerja. Adapun, BLK yang dimiliki oleh 35 kabupaten/kota telah menempatkan 4.699 orang bekerja setelah mengikuti pelatihan,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaSekda: Keluarga Punya Peran Cegah Korupsi
Artikel selanjutnyaPrambanan Jazz 2024 Berlangsung Meriah Berkat Dukungan UPS 250 KVA