Dukung Jateng Jadi Penumpu Pangan Nasional, Ini Peran OJK di Sektor Pertanian

Sumarjono
Sumarjono, Kepala OJK Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Kabupaten Grobogan ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Jawa Tengah, yaitu skema pengembangan akses keuangan di sektor pertanian dengan harapan diterapkan di seluruh kabupaten/kota di provinsi ini.

OJK Jateng menyebut, Grobogan dipilih karena memiliki luas lahan terbesar kedua secara nasional dan merupakan lumbung pangan nasional.

Kepala OJK Jateng Sumarjono mengatakan pihaknya bersama seluruh pemangku kepentingan, terus mendorong akses pembiayaan sektor pertanian guna mewujudkan pertanian berkelanjutan yang membawa manfaat dan kesejahteraan petani. Pernyataan itu dikatakan di sela acara Grobogan Agro Expo (GAE) VII 2024 di Purwodadi, pekan kemarin.

Menurutnya, sektor pertanian yang berlanjutan dan memberikan kesejahteraan bagi petani dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Akses keuangan merupakan satu bagian dari ekosistem pengembangan sektor pertanian yang harus disinergikan dengan aspek lain seperti akses bibit, pupuk maupun insektisida, mekanisasi pertanian, pengolahan dan pemasaran produk pertanian,” kata Sumarjono.

Sumarjono menjelaskan, pihaknya mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) yang ada di Jateng pada umumnya dan di Grobogan khususnya untuk dapat menyediakan akses kredit atau pembiayaan di sektor pertanian melalui koperasi tani maupun gabungan kelompok tani yang ada.

“Penyediaan akses pembiayaan tersebut, tentunya didahului dengan analisis dan pertimbangan yang memadai sehingga dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak,” jelasnya.

Bupati Grobogan Sri Sumarni menambahkan, dengan adanya kerja sama antara BPR BKK Purwodadi dan Jamkrida serta dengan kelompok tani/gapoktan/badan usaha milik petani (BUMP) bisa menyediakan akses keuangan kepada petani.

“Kerja sama ini diharapkan dapat membentuk sebuah ekosistem keuangan yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan di sektor pertanian khususnya permodalan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan petani, efisiensi rantai pasok dan mewujudkan pertanian berkelanjutan yang membawa manfaat bagi kesejahteraan petani dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Sumarni. (Bud)