Ribuan Paket Kiriman Pekerja Migran Tertahan, BP2MI Datangi Langsung Gudang Penyimpanan

Kepala BP2MI Benny Rhamdani
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (dua dari kanan) saat melihat langsung kondisi di gudang perusahaan jasa titipan dan ribuan paket milik pekerja migran masih tertahan.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan inspeksi di empat gudang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Kawasan Industri Candi Semarang dan mendapati masih ada ribuan paket kiriman dari pekerja migran yang tertahan di gudang, Sabtu (6/7).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan saat dilakukan pemeriksaan pertama ditemukan ada 60 ribu lebih paket kiriman milik pekerja migran, yang masih tertahan di gudang di Semarang.

Puluhan ribu paket kiriman milik pekerja migran itu, terdiri atas pekerja migran resmi maupun tidak resmi tapi sudah mendaftar di portal Peduli WNI.

Benny menjelaskan, pihaknya melihat langsung proses kerja dari perusahaan jasa titipan (PJT) yang memang mendapat penugasan untuk menerima dan mengirimkan barang milik pekerja migran ke keluarga di Tanah Air

Dari hasil informasi yang ada menyebutkan jika banyak barang milik pekerja migran tertahan antara 5-8 bulan dampak dari peraturan menteri perdagangan sebelumnya.

Menurutnya, dari hasil inspeksi yang dilakukan terdata masih ada sekira tujuh ribuan barang milik pekerja migran masih tertahan dan belum dikirim ke alamat tujuan.

“Saya akan kontrol lagi nanti. Saya katakan, saya tidak terbiasa mendengarkan laporan dari anak buah secara lisan atau bahkan tulisan kecuali saya memastikan langsung laporan tersebut dengan melihat langsung di lapangan. Dari hasil kunjungan masih ada dua ribuan paket, dan sudah kita ultimatum tadi satu minggu paling lama sudah keluar,” kata Benny.

Benny lebih lanjut menjelaskan, pihaknya akan membantu PJT apabila mengalami kendala terkait masih tertahannya barang-barang milik pekerja migran di gudang.

Apabila berkaitan dengan moda transportasi pengiriman, pihaknya juga akan membantu dan siap memfasilitasi ke pemerintah daerah setempat.

“Satu minggu ke depan kita periksa lagi. Kalau masih tertahan di gudang dan belum dikirim, kita akan kirim surat ke dirjen terkait agar ditindaklanjuti,” tandasnya. (Bud)