Lagi, Jateng Alami Deflasi Karena Bawang Merah

Pedagang bawang merah
Pedagang bawang merah saat memilih bawang yang kondisinya busuk.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah mencatat, provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,28 persen pada Juni 2024.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Juni 2024 antara lain bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan tomat.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan komoditas bawang merah memberikan andil terhadap deflasi provinsi ini pada Juni 2024 sebesar 0,15 persen dan disusul daging ayam ras serta telur ayam ras masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,04 persen serta tomat sebesar 0,03 persen. Pernyataan itu dikatakan secara daring, Senin (1/7).

Dadang menjelaskan, sektor lain yang menyumbang terjadinya deflasi di Jateng adalah pemeliharaan, perbaikan dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 0,36 persen serta listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,24 persen.

“Bulan Juni 2024, Jawa Tengah mengalami deflasi 0,28 persen yang disebabkan penurunan harga komoditas bawang merah. Dari sembilan daerah yang dilakukan survei, bawang merah dominan memberikan andil terjadinya deflasi paling tinggi,” kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, meski di Jateng mengalami deflasi pada Juni 2024 kemarin tetapi ada komoditas yang menahan laju deflasi karena terjadi kenaikan harga.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi bulan karena kenaikan harga antara lain cabai rawit, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tarif kereta api dan mobil.

“Komoditas cabai rawit menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen, Sigaret Kretek Mesin, kentang, buncis, kacang panjang, cumi-cumi, udang basah, cabai hijau dan cabai merah masing-masing sebesar 0,01 persen. Tarif kereta api dan mobil masing-masing sebesar 0,01 persen,” jelasnya.

Dadang menyebut, secara tahunan provinsi ini mengalami inflasi sebesar 2,22 persen dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang sebesar 2,80 persen dan terendah Kabupaten Wonosobo sebesar 2,00 persen. (Bud)