Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah berkomitmen, untuk menyelesaikan dampak krisis iklim dan masalah lingkungan hidup.
Yakni, melakukan langkah-langkah penyelesaian krisis iklim dengan cara-cara inovatif dan mengedepankan prinsip keadilan.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan selama periode Januari sampai pertengahan Juni 2024, sudah terjadi 192 kasus bencana hidrometeorologi di Jateng. Pernyataan itu dikatakan saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat provinsi di Banyumas, kemarin.
Menurutnya, ratusan bencana hidrometeorologi tersebut terjadi sebagai dampak dari perubahan iklim global dan cuaca ekstrem.
Nana menjelaskan, sejumlah upaya yang akan dilakukan dengan melakukan reboisasi pada hutan dan lahan kritis.
Selain itu juga ada program pencegahan deforestasi, dan perlindungan kawasan yang memiliki ekosistem dianggap penting.
Kawasan Kebun Raya Baturraden merupakan salah satu contoh kawasan hutan dan ekosistem alam yang masih terjaga.
“Peringatan Hari Lingkungan adalah penyelesaian krisis iklim, dengan inovasi dan prinsip keadilan. Tema ini sangat cocok dengan kondisi Jawa Tengah saat ini, bahwa antara bulan Januari sampai bulan Juni 2024 terjadi perubahan iklim yang ekstrem dengan curah hujan cukup besar sehingga menyebabkan beberapa daerah terdapat bencana alam banjir,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, pelestarian lingkungan di daerah hulu seperti di pegunungan dan perbukitan memang harus dilakukan.
Selain itu, perlu diimbangi dengan pelestarian daerah hilir seperti penguatan tanggul dan penanganan sedimentasi sungai serta merawat saluran air.
“Kami juga minta masyarakat untuk terus menanam pohon di lingkungan sekitar. Nanti akan dibimbing oleh dinas lingkungan hidup provinsi maupun kabupaten/kota,” pungkasnya. (Bud)