Semarang, Idola 92,6 FM-Ramainya kasus yang terjadi di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, menjalar ke seluruh lini hingga media sosial.
Bahkan, ramai adanya tagar negatif dan pemberian cap terhadap beberapa daerah di Kecamatan Sukolilo tersebut.
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meminta kepada masyarakat yang ada di provinsi ini maupun di luar provinsi, untuk tidak lagi memberikan stigma negatif pada Kecamatan Sukolilo. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Nana menjelaskan, stigma “Kampung Maling” yang terjadi di Kecamatan Sukolilo tidak tepat.
Sebab, tindak pidana atas kasus yang terjadi di daerah tersebut hanya dilakukan beberapa orang.
Menurutnya, oknum dari beberapa orang itu tidak bisa dijadikan rujukan atau menganggap semuanya layak diberi label negatif.
“Apalagi beredar cap kampung ini, kampung itu. Saya rasa tidak demikian ya. Bahwa itu hanyalah oknum. Tidak terus memberi cap bahwa daerah Sukolilo merupakan kampung tertentulah gitu. Perlu kami klarifikasi bahwa itu adalah hanya segelintir saja atau oknum, dan sepantasnya memberi cap kampung apa seperti itu,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, pemprov akan terus melakukan pembinaan kepada masyarakat guna menghilangkan stigma yang selama ini seolah-olah ditujukan kepada masyarakat di Kecamatan Sukolilo tersebut.
Tidak hanya bagi masyarakat di Kecamatan Sukolilo saja, tapi juga di daerah lainnya di Jateng.
Diketahui belakangan ramai penyebutan dan pemberian label terhadap Kecamatan Sukolilo melalui media sosial.
Salah satunya adalah penyematan “Kampung Maling” pada satu titik lokasi atau koordinat di Google Maps.
Penyematan nama lokasi itu muncul, setelah kasus pengeroyokan yang menewaskan pemilik jasa rental asal Jakarta di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati pada awal Juni 2024 lalu. (Bud)
