Wujudkan Zero Waste, Distribusi Daging Kurban di Semarang Gunakan Besek Bambu

Ikuti Kami di Google News

Semarang, Radio Idola92,6 fm – Untuk meminimalisir sampah plastik sekali pakai, pembagian daging kurban di Kota Semarang menggunakan besek yang terbuat dari anyaman bambu.

Hal itu dilakukan seusai imbauan yang dikeluarkan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu tentang wadah daging kurban yang harus ramah lingkungan. Meski masih ada yang menggunakan kantong plastik, namun sebagian besar panitia kurban di kampung-kampung mulai sadar untuk menekan penggunaannya, dan menggantikan dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Gajah Raya, Kota Semarang misalnya, setiap tahun saat perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, pembungkus daging kurban sudah mulai beralih ke besek bambu.

Humas MAJT, Benny Arief Hidayat mengatakan, penggunaan wadah non-plastik itu telah dilakukan sejak MAJT pertama kali didirikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mengurangi sampah plastik. MAJT terus mendukung gerakan ramah lingkungan yang diwujudkan sebagian besar memakai besek.

“Sejak awal diterapkan, artinya tidak hanya plastik. Sebagian besar kami menggunakan wadah dari besek. Kami mendukung gerakan non-plastik untuk ramah lingkungan,” ujarnya Selasa (18/6/2024).

Benny menjelaskan karena jumlah distribusi daging yang cukup banyak, persiapan untuk wadah distribusi daging dilakukan jauh-jauh hari. Termasuk menyiapkan besek dari bambu untuk wadah daging Kurban.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, Ahmad Fuad yang menyebut pembagian daging kurban telah menggunakan wadah ramah lingkungan.

Sebagian besar masjid di Kota Semarang, dikatakan Fuad, telah menerapkan penggunaan wadah non-plastik. Seperti halnya, besek, daun jati, daun pisang, hingga daun lompong.

“Ini kami mendukung gerakan ramah lingkungan, plastik itu tidak ramah lingkungan karena sulit terurai. Kami menginformasikan edaran dari Pemerintah Kota Semarang, dari Bu Wali, yang dulunya pakai plastik sudah banyak pakai besek,” katanya.( wid)

Artikel sebelumnyaSoal Penyaluran LPG 3 kg, Perlu Pengawasan Hingga Pengecer
Artikel selanjutnyaKementerian PUPR, Kebut Pekerjaan IKN Jelang Perayaan HUT RI
Timotius Aprianto
Jurnalis senior dan koordinator liputan Radio Idola Semarang.