Semarang, Idola 92.6 FM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rencana strategis 2020-2024 menargetkan lima Perguruan Tinggi Indonesia masuk dalam peringkat 500 besar dunia. Target itu dicapai lebih cepat saat lima Perguruan Tinggi Negeri masuk dalam pemeringkatan dunia QS WUR (Quacquarelli Symonds World University Rankings) 2023.
Pada QS WUR 2025, perguruan tinggi tersebut juga masih mendominasi. Kelima perguruan tinggi itu ialah Universitas Indonesia (peringkat ke-206), Universitas Gadjah Mada (239), Institut Teknologi Bandung (256), Universitas Airlangga (308), dan IPB University (426).
Meskipun jumlah perguruan tinggi yang masuk peringkat 500 besar dunia masih belum beranjak dari lima institusi ini, semangat untuk terus menambah jumlah perguruan tinggi yang masuk dalam peringkat top dunia terus menguat. Terdapat Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di peringkat ke-585 dan Universitas Padjadjaran (Unpad) di peringkat ke-598.
Lalu, ketika Indonesia terus berupaya menambah jumlah perguruan tinggi yang masuk dalam peringkat 500 besar dunia. Bagaimana peta jalan menuju ke sana? Kebiasaan atau tabiat lama apa mesti ditinggalkan untuk berbenah menyesuaikan perubahan? Dan, kebaruan (novelty) apa yang mesti digelorakan perguruan tinggi kita dalam upaya menuju world class university?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarant berdiskusi dengan narasumber: Prof Cecep Darmawan (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung/pengamat kebijakan pendidikan), Media Wahyudi (Dosen UGM Yogyakarta sekaligus Direktur Kebijakan Publik Celios), dan Prof Ari Kuncoro (Rektor Universitas Indonesia). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: