Semarang, Idola 92.6 FM – Dunia, kini, tengah menghadapi tantangan yang kian kompleks dan rumit. Dalam sesi Special Address yang digelar di sela-sela Shangri-La Dialogue, di Singapura baru-baru ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebutkan sejumlah indikasinya. Selain komunikasi yang diwarnai ketidakjujuran dan keterbukaan, hukum internasional cenderung dicederai. Yang dampaknya, kepercayaan antarnegara menurun.
Dilansir Kompas.id (03/06/2024), menguatnya tarikan geopolitik dan berlarutnya sejumlah konflik bersenjata seperti terjadi di Palestina, Ukraina, dan Myanmar, membuat situasi dunia menjadi lebih buruk. Menyikapi hal itu, Prabowo lantas menegaskan ajakan untuk kembali membangun perdamaian dan menciptakan stabilitas global, termasuk mengelola rivalitas kekuatan-kekuatan utama dunia. Tiga kata kunci yang disampaikan Menhan adalah kemauan hidup berdampingan dengan damai (coexistence), kolaborasi, serta membangun kompromi.
Lalu, merespons tantangan yang kian kompleks dan rumit, bagaimana peranan Indonesia di geopolitik pada era kepemimpinan Prabowo Subianto?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Dinna Prapto Raharja, PhD (Executive Director Synergy Policies) dan Prof. A. Eby Hara (Pengamat Hubungan Internasional dari FISIP Universitas Jember). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: