Angka Swing Voter Tinggi, Bisa Pengaruhi Hasil Pilkada di Kota Semarang

Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil survei yang dilakukannya.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kota Semarang akan menggelar pilwakot pada November 2024 mendatang.

Sejumlah lembaga survei telah melakukan penghitungan, dan salah satunya adalah Y-Publica menggelar survei mulai 12-20 Mei 2024.

Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mengatakan dari hasil survei yang dilakukan itu, ternyata terdapat sekitar 30 persen respondennya merupakan swing voter. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan diskusi ‘Peta Politik Pilkada Semarang: Isu, Preferensi Politik dan Elektabilitas Kandidat di Semarang, Kamis (30/5).

Rudi menjelaskan, dari 800 responden yang tersebar di 16 kecamatan itu sekira 30 persen belum menentukan sikap atau memiliki bayangan akan tokoh yang bakal dipilih di Pilwakot Semarang 2024.

Swing voter cenderung menunggu penetapan kandidat, kampanye, debat kandidat dan sosialisasi visi misi para kandidat sebelum memantapkan pilih.

Menurutnya, banyaknya swing voter itu dimungkinkan bisa memengaruhi hasil survei yang telah dibangun sejumlah lembaga.

“Angka 30 persen itu cukup tinggi. Swing voter ini beragam latar belakangnya tapi berasal dari ekonomi kelas menengah. Bahkan, mayoritas adalah usia milenial dan Gen Z,” kata Rudi.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukannya itu menempatkan Hevearita Gunaryati Rahayu di posisi pertama dengan 14,2 persen dan posisi kedua adalah Iswar Aminuddin dengan 12,5 persen.

Elektabilitas keduanya banyak dipengaruhi ‘approval rating effect’, yaitu pengaruh tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan sekarang.

“Keduanya ini kan kunci di pemerintahan Kota Semarang saat ini. Mbak Ita jadi wali kota, dan Iswar Aminuddin sebagai sekretaris daerah,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News