Suku Bunga KPR Diharap Turun Untuk Dongkrak Penjualan

Semarang, Idola 92.6 FM – DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berharap perbankan bisa menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) minimal di bawah sembilan persen.

Permintaan itu seiring dengan menurunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) saat ini yang berada di level 6,5 persen.

Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi Humas dan Publikasi, Dibya Hidayat di Semarang, Kamis (13/10/2016) menjelaskan, saat ini suku bunga KPR yang diberlakukan kalangan perbankan masih di level delapan persen dengan fix rate rerata dua tahun.

Sementara, ada perbankan yang memberikan suku bunga KPR 7,7 persen fix sampai dua tahun yakni Bank Mandiri.

Namun, promo yang diberikan Bank Mandiri itu, menurut Dibya, tidak berlaku lama karena hanya saat perayaan hari ulang tahunnya

Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan ke DPP REI Jateng agar bisa melakukan pendekatan ke perbankan pusat untuk menurunkan suku bunga KPR minimal di bawah delapan persen fix selama dua atau tiga tahun.

“Saat ini masih banyak perbankan yang menerapkan suku bunga KPR di atas delapan persen dengan fix pembayaran selama dua tahun. Kami berharap, Bank Indonesia mengimbau perbankan menurunkan suku bunga KPR-nya,” ujar Dibya.

Ia melanjutkan, REI juga mengharapkan BI untuk memonitor langsung bank-bank pelaksana pemberi KPR agar minat masyarakat membeli rumah semakin tinggi.

Disisi lain, terkait kebijakan penurunan besaran uang muka yang dikemas melalui kebijakan loan to value (LTV) ternyata mampu meningkatkan volume penjualan rumah.

Hanya saja, jika tidak didukung dengan penurunan suku bunga KPR maka upaya mengejar backlog atau defisit ketersediaan rumah makin jauh tertinggal. (Budi A/Diaz A/Heri CS)

Ikuti Kami di Google News