Bandung, Idola 92.6 FM – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sukamulya Cerdas yang terletak di Kecamatan Cinambo Kota Bandung Jawa Barat didirikan pada 2003. Awalnya sang inisiator Rd Nonih Suarsih yang mempunyai basic seorang guru, prihatin melihat lingkungan setempat karena pendidikan anak-anak rerata tamat SMP. Kala itu, ia baru pindah dari Sumedang dan tinggal di Kota Bandung karena mengikuti suami.
Di awal perjalanan, Nonih mengajak semua elemen masyrakat dan warga untuk membangun TBM Sukamulya Cerdas. Hasilnya, gayung bersambut. Meski ada rintangan, tapi keberadaan TBM Sukamulya Cerdas memantik semangat warga setempat untuk terus belajar.
Kepada radio Idola, Nonih mengatakan karena lokasi kampung dekat pasar, rerata pekerjaan warga adalah berdagang, mempunyai home industri sehingga tak memperhatikan pendidikan anaknya.
“Singkat cerita akhirnya berdiri TBM. Sukarelawan dari mahasiswa-mahasiswa. Kita banyak program, kalau ditangani sendiri gak mungkin,”tutur Nonih dalam wawancara pagi (15/05).
Nonih tak ingin melihat generasi muda kurang literasi. Munculnya Kampung literasi dan banyaknya kegiatan, mengantarkan TBM Sukamulya Cerdas meraih penghargaan sebagai TBM Kreatif-Reaktif pada peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2020.
Tak hanya itu, tempat ini juga menjadi magnet bagi peneliti luar negeri untuk melakukan studi banding. Dari Jepang misalnya, sudah ada lima perguruan tinggi yang melakukan penelitian. Menurut Nonih, waktu dekat peneliti dari Jepang dan Thailand juga akan datang ke TBM Sukamulya Cerdas.
Selengkapnya, mengenal TBM Sukamulya Cerdas, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama bersama Rd Nonih Suarsih, pendiri TBM Sukamulya Cerdas. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: