Kawasan Moro Demak Jadi Modeling Penanganan Sedimentasi Laut

Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Sekda Jateng Sumarno saat berdialog di Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Penanganan sedimentasi laut terus diupayakan, agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadikan Pantai Moro di Kabupaten Demak, sebagai proyek percontohan penanganan sedimentasi laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan modeling sedimentasi laut yang dilakukan di Pantai Moro Demak, adalah penanaman mangrove dan sebagainya.

Menurut Sakti, sedimentasi laut mesti dikelola agar tidak menyebabkan kerusakan ekosistem.

Terlebih lagi, kawasan laut memiliki wilayah konservasi yang di dalamnya terdapat terumbu karang dan padang lamun yang bisa tertutup “pulau baru”.

Sakti menjelaskan, keberadaan tol tanggul laut (Semarang-Demak) juga menjadi salah satu penahan air laut pasang.

Proyek percontohan tersebut, diharapkan menjadi model bagus sehingga dapat dikembangkan dan diperluas.

“Mudah-mudahan yang kita kelola ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan, kemudian pengawasan pada pulau-pulau kecil di pesisir,” kata Sakti.

Sementara Sekda Jawa Tengah Sumarno menambahkan, pemprov mendukung proyek percontohan pengembangan kawasan berbasis sedimentasi berkelanjutan di Pantai Moro, Demak.

Menurut Sumarno, program yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Universitas Diponegoro (Undip) untuk merevitalisasi fungsi sosial, ekonomi, pelabuhan perikanan, bakau, tambak, pengembangan pariwisata dan pemanfaatan lainnya.

“Kami berterimakasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang membuat pilot project pemanfaatan sedimentasi laut di Pantai Moro Demak,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno berharap, proyek percontohan tersebut bisa dikembangkan di kawasan pesisir lain yang bermasalah dengan rob.

Misalnya di kawasan pantura dari Brebes hingga Rembang. (Bud)

Ikuti Kami di Google News